Sakit Kepala Bagian Atas Saat Hamil
Obat Sakit Gigi Saat Hamil
Memilih obat sakit gigi saat hamil memang harus hati-hati. Tidak semua obat aman dikonsumsi karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Berikut beberapa obat sakit gigi yang aman dikonsumsi saat hamil:
Berdasarkan pada beberapa situs kesehatan, seperti honestdocs, Sumagesic mengandung paracetamol 600 mg yang termasuk dalam kategori kehamilan B. Artinya, studi pada hewan tidak menunjukkan efek berbahaya pada janin. Akan tetapi, belum ada penelitian terkontrol pada ibu hamil. Meskipun begitu, Sumagesic aman dikonsumsi saat hamil dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Selain efektif meredakan gejala sakit gigi, obat sakit gigi saat hamil ini juga dapat mengatasi nyeri akibat saraf kejepit dan menurunkan demam. Sumagesic mengandung paracetamol yang bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin. Hal ini memungkinkan obat untuk meredakan nyeri gigi ringan hingga sedang.
Ibu hamil dapat mengonsumsi Sumagesic 1 tablet, 3-4 kali sehari sesuai kebutuhan. Obat ini bisa diminum baik sebelum maupun sesudah makan dengan air putih. Rentang harga obatnya mulai dari Rp2.500 – Rp4.000 per strip.
Rekomendasi obat sakit gigi saat hamil selanjutnya adalah paracetamol 500 mg isi 10 kaplet. Obat pereda nyeri dan penurun panas ini termasuk dalam kategori kehamilan B. Paracetamol dapat dikonsumsi saat hamil dengan dosis yang dianjurkan dengan harga mulai dari Rp3.000 per strip.
Lanamol adalah obat sakit gigi saat hamil yang juga aman digunakan. Obat ini dapat meredakan sakit gigi dan mengurangi inflamasi pada gusi.
Lanamol 500 mg berisi 10 kaplet termasuk dalam kategori kehamilan A, yakni penelitian pada ibu hamil menunjukkan tidak adanya risiko atau kecil kemungkinannya berbahaya terhadap ibu hamil dan janinnya. Lanamol dapat dikonsumsi saat hamil dengan dosis yang dianjurkan.
Obat sakit gigi saat hamil berikutnya adalah biogesic. Obat biogesic adalah sebuah merek obat yang mengandung paracetamol sebagai bahan aktif. Biogesic 500 mg berisi 4 kaplet berfungsi sebagai penurun panas (antipiretik) dan pereda nyeri (analgesik) yang digunakan untuk mengatasi berbagai gejala, seperti demam, sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, dan nyeri otot. Harga biogesic adalah Rp2.300 per strip.
Penggunaan cefadroxil selama kehamilan dikategorikan sebagai kategori B oleh FDA. Ini berarti penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya bahaya atau risiko terhadap janin, meskipun belum ada studi terkontrol yang dilakukan pada ibu hamil.
Cefadroxil 250 mg 10 kapsul hanya boleh dikonsumsi saat hamil atas resep dokter. Dokter akan meresepkan cefadroxil jika sakit gigi disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sanmol mengandung paracetamol 650 mg yang termasuk dalam kategori kehamilan B. Obat ini mengandung paracetamol dan efektif mengatasi sakit gigi ringan hingga sedang. Dosis yang direkomendasikan adalah 1 tablet, 3-4 kali sehari, setelah makan dengan air putih. Kisaran harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp2.000 per strip.
Baca Juga: Apakah Boleh Cabut Gigi Saat Hamil? Perhatikan Hal Ini Dahulu ya!
Mengubah gaya hidup
Anda juga bisa mencoba mengurangi sakit di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres muncul.
Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya dengan melakukan yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.
Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa sakit di kepala.
Lelah pada mata, postur tubuh buruk dan faktor lain
Saat dilihat kembali, ternyata ada pula faktor-faktor lain yang menjadi penyebab sakit kepala di bagian atas, seperti kelelahan pada mata, postur tubuh yang buruk, sampai menggertakkan gigi, dan ketegangan otot-otot di atas kepala.
Apalagi kalau Anda mengalami cedera fisik di bagian tersebut dan nyerinya menyebar menjadi sakit kepala.
Mengonsumsi obat sakit kepala
Salah satu cara yang mungkin bisa Anda gunakan untuk meredakan sakit kepala bagian atas adalah mengonsumsi obat seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen untuk meredakan rasa sakit.
Namun, saat menggunakan obat-obatan ini, pastikan bahwa Anda mengikuti instruksi penggunaan di dalam kemasan. Artinya, untuk menghindari sakit kepala yang muncul akibat penggunaan obat secara berlebihan, gunakan obat sakit kepala dengan bijak dan tidak menyalahi aturan.
Selain itu, pastikan bahwa Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai obat mana yang paling sesuai untuk kondisi sakit kepala yang dialami. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan tertentu tidak dapat dikonsumsi bersamaan.
Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas
Sakit kepala bagian atas umumnya disebabkan oleh sakit kepala tegang yang sering menyerang orang dewasa, terutama wanita. Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di kepala dan leher.
Banyak hal yang bisa memicu terjadinya ketegangan pada otot-otot tersebut, antara lain:
Selain pada bagian atas, sakit kepala tegang bisa juga terasa pada bagian depan dan sisi kanan kiri kepala. Sakit kepala yang demikian juga bisa disebabkan oleh migrain. Gejala-gejala lain yang dapat timbul pada sakit kepala akibat kondisi tersebut antara lain:
Tanda dan gejala sakit kepala atas berdasarkan penyebabnya
Apabila sudah mengetahui tanda serta gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal yang bisa mengatasinya. Berikut gejala sakit di daerah atas kepala berdasarkan penyebabnya.
Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan merupakan hal yang umum terjadi. Gejala sakit kepala yang biasanya akan Anda rasakan di antaranya adalah:
Gejala sakit di atas kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan
Menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:
Tak hanya itu, kondisi ini juga disertai dengan berbagai gejala lain, contohnya:
Diagnosis Sakit Kepala Tegang
Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.
Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:
Cara mencegah sakit kepala di bagian atas
Bagi orang dewasa, datangnya sakit kepala memang merupakan hal yang umum. Kondisi ini pun tidak dipungkiri bisa terjadi setiap bulan. Walaupu ada beberapa cara yang efektif untuk mengatasinya, jangan lupa Anda juga bisa mencegah datangnya sakit kepala, seperti:
[embed-health-tool-bmi]
Sakit kepala bagian atas merupakan keluhan yang cukup sering terjadi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari sakit kepala tegang hingga migrain. Agar aktivitas Anda tidak terganggu oleh sakit kepala bagian atas, mari ketahui cara-cara untuk mengatasinya.
Sakit kepala bisa terjadi di berbagai bagian kepala, seperti di belakang, di sisi kanan atau kiri, di depan, atau bahkan di bagian atas kepala. Kemunculan rasa sakit pada bagian kepala atas bisa dilatarbelakangi oleh banyak hal. Meski demikian, sakit kepala bagian atas umumnya tidak berbahaya jika hanya muncul sesekali dan bisa mereda dengan sendirinya.
Apa penyebab sakit kepala bagian atas?
Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui membahas cara mengatasinya. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain:
Sakit kepala tegang (tension headache)
Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.
Rasa sakit kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah. Umumnya, rasa sakit yang dialami seolah kepala sedang diremas-remas dan terdapat beban yang amat berat di pucuk kepala. Beberapa orang bahkan merasakan sakit kepala di ubun-ubun ini menjalar hingga pundak dan leher.
Pemicunya kemungkinan karena otot pada leher dan belakang kepala yang meregang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, infeksi sinus (sinusitis), mata lelah karena berjam-jam di depan komputer, hingga kurang tidur.
Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.
Penyebab lain dari sakit kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa sakit. Rasa sakit ini bisa berawal dari sisi kepala Anda dan berpindah ke bagian atas atau justru sebaliknya. Bahkan, rasa sakit ini bisa terasa hingga ke belakang leher.
Gejala lain yang mungkin Anda alami saat migrain adalah mual, tangan terasa dingin, dan Anda menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.
Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah. Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.